Aku tidak sedang menanti, apalagi berharap kau datang menyapa ku.
Bagiku kau hanya sang senja yg datang sebentar namun pergi lagi.
Masih tentang senja yang enggan juga menyapa, dengan tak hadirnya dirimu aku mulai mengenal apa itu rindu. Hingga detik ini ku masih menanti cahayamu meski redup tak seterang cahaya matahari, namun cahayamu teduhkan jiwaku. Meski cahayamu melintas sangat cepat tetap saja keindahannya tak tertandingi oleh cahaya apapun. Akan kan kau kembali menyapa ku wahai senja???
Tidak banyak yang ku tahu tentang arti hadirnya senja, dan kapan senja akan kembali menyapa.
Biarpun hati tak saling merindukan
Raga tak saling memiliki
Wajah tak selalu menatap
Cukup harapan dalam sujud yang selalu menyebut namamu
*untukmu yang ku sapa senja*
Ketika senja tak lagi menyapa
Label:
Goresan Hati
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
**
“karena menulis adalah caraku untuk menyapa seseorang, maka aku ingin menyapa seseorang yang kelak akan menyempurnakan agamaku. Seseorang yang entah siapa dan dimana saat ini. Menulis juga sebuah doa. Kalau dengan berdoa kita dapat melukis pangeran surga, kenapa kita harus ragu untuk berdoa?”
(fitriana lestari)
**
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menulis adalah obat segala kegelisahan yang menyelimuti hati
Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, semakin menjauh Yusuf darinya. Namun ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf kepadanya.
No comments:
Post a Comment