Memori pada setangkai ilalang

Hari dimana saat kita sedang ujian praktek IPA, meneliti bagian-bagian bunga dan di gambar lalu dalam gambar tsb dijelaskan mana bagian putik, mahkota, kelopak bunga dan lain sebagai nya. Namun yang sangat mengherankan aku diberi bunga yang hanya akusendiri berbeda dengan teman yang lain. Aku sangat bingung, 

hati kecilku menggumam, "ini bunga apa? kok bunga nya aneh tidak seperti bunga teman-teman yang lain.” Dengan tengok kiri kanan, nenatap bunga ilalang yang tergeletak diatas mejaku, ku garuk-garuk kepala ku dengan raut muka bingung.”
Mr.joe senyam-senyum sendiri melihat ku yang hanya tengok kiri kanan,bukannya mengerjakan apa yang ia perintahkan malah merusak bunga yang seharusnya diteliti dan digambar.
Mr.joe pun menghampiri tempat dudukku dan berkata,”bunga itu bukan untuk dirusak ya fit, kamu tau 

bukan hal mudah untuk mendapatkan bunga itu. Dengan raut wajah yang sedikit kesal akupun menjawab, ”Mr. saya tidak bermaksud untuk merusak bunga ini, tapi saya bingung kenapa saya diberi bunga yang saya sendiri tidak tau mana yang putik,kelopak, mahkota, dan bunga ini pun sulit untuk di gambar, sedangkan teman-teman yang lain saya lihat dengan mudah mereka mengerjakan karena bunga yang mereka dapatkan tidak sulit, kalau saya boleh memilih saya ingin bunga sepatu seperti teman lain yang sudah terlihat jelas mana putik, mahkota, kelopak. ini bunga ilalang jadi apa yang akan saya jelas kan jika bunga nya seperti ini, apakah tidak ada bunga lain." Dengan raut wajahku yang sedikit kesal. “Pokok nya saya tidak mau tau setelah giliran praktek mu selesai kamu harus mengganti bunga yang sudah kamu rusak itu,”dengan tiba-tiba pak joni memotong pembicaraanku. *plakkk tepuk jidat deh, bener cuy kamu dulu aku suka nulis cerpen dibuku oret-oret yang rutin kamu baca, sama temen yang lain. sekarang begini jadinya.