Daun jatuh tak membenci angin
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya."
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
Label:
Design Gambar
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
**
“karena menulis adalah caraku untuk menyapa seseorang, maka aku ingin menyapa seseorang yang kelak akan menyempurnakan agamaku. Seseorang yang entah siapa dan dimana saat ini. Menulis juga sebuah doa. Kalau dengan berdoa kita dapat melukis pangeran surga, kenapa kita harus ragu untuk berdoa?”
(fitriana lestari)
**
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menulis adalah obat segala kegelisahan yang menyelimuti hati
Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, semakin menjauh Yusuf darinya. Namun ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf kepadanya.
No comments:
Post a Comment