MEMULIHKAN LUKA
..........................................
Kepada langit, aku ingin merasakan malam dan kembali untuk terlelap masuk ke dalam gerbang mimpi yang masih tentangmu.
Seperti angin malam desauan dan dinginnya terangkum utuh bersama hati yang menolak untuk di sapa.
Dan dengan sore,aku merasakan hadirmu seperti senja yang datang sesaat lalu pergi lagi. Tak perlu bicara untuk menyapa. Kita terlanjur tenggelam di dasar samudera, yang percaya pergi tak mungkin kembali.
Sebelum hujan turun, aku ingin menyediakan payung, sebab aku tak ingin basah merasakan kedinginan tanpa kehangatan. Sampai ahirnya hujan turun membasahi bangku panjang di taman yang menjadi tempat dudukku.
Takutku bukan pada bajuku yang akan basah, melainkan pada kilat yang sesekali datang mengangetkanku. Memaksaku memberontak dan membentaknya.
Kegelisahan di sudut hati perlahan tenggelam dalam jurang yang dalam. Dan sepotong hati yang patah masih berselimut resah.
Sepasang mata yang menatap hujan begitu derasnya, “haruskah ku sediakan ruang tuk menempatkan hati yang baru? Seperti kapas putih yang membalut lukaku memncoba memulihkan, lalu dengan waktu bergulir luka itu pulih.”
Aku risau pada hujan yang tak kunjung reda, sebab ada aku yang masih enggan pulang memilih bertahan di bawah payung. Aku pikir, sesuatu yang tak berahir adalah luka yang tak di obati.
Aku menghela napas, melihat burung-burung bersembunyi dibalik sarangnya dan membuatku iri akan kehangatan dibalik sarangnya.
Batinku, bisakah kau pergi ketika hujan turun. Dan tak semestinya mulutku bersorak mengusirnya yang sedang berlindung di sebuah istana ternyamannya.
Aku harus berjalan kemana? ketika jalan dihadapanku terasa buntu. Aku mencoba keluar mencari sela untuk tak tersesat, sebab jika ku tersesat takut tak mampu lagi menyapamu. Tapi, jika tersesat disebuah jalan buntu adalah salah satu cara tuk memulihkan luka, aku tak perlu menyediakan ruang untuk hati yang baru. Aku masih sendiri bertahan dengan hati yang baru. Hati yang sedang belajar memulihkan.
Hati yang enggan lagi merasakan luka. Sebab, aku tak mau menyisakan hati untuk dia dengan hati yang penuh luka.

Biar waktu yang memulihkan.

No comments:

Post a Comment

Menulis adalah obat segala kegelisahan yang menyelimuti hati

Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, semakin menjauh Yusuf darinya. Namun ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf kepadanya.